Pages

Monday, October 29, 2018

Cerita Presenter TV soal Kondisi 'Panas' Lion Air di Bali

Jakarta, CNN Indonesia -- Peristiwa pesawat Lion Air JT610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang, Bangka mencuatkan komentar presenter televisi Conchita Caroline.

Pasalnya, tepat sehari sebelum tragedi itu, Conchita menggunakan pesawat terbang Lion Air JT-033 dari Denpasar, Bali menuju Jakarta, Minggu (28/10).

Kala bertolak dari Denpasar menuju Jakarta pukul 18.15 WITA, wanita 23 tahun ini sudah mengeluhkan banyaknya masalah dengan penerbangannya semalam. Ia pun sempat menuliskan pengalaman dan keluhannya di Instagram Story.

"Tadi sih saya sempat konfirmasi teman papa saya, katanya keterangan equipment dan nomor registrasi pesawat yang saya tumpangi itu sama. Dua hal itu bukan yang tertera pada tiket, tapi sudah saya konfirmasi," kata Conchita kepada CNNIndonesia.com pada Senin (29/10).

Presiden dan CEO Lion Air Group, Edward Sirait sebelumnya mengatakan, pesawat Lion Air JT-610 terakhir terbang dari Denpasar menuju Jakarta, sebelum akhirnya dipastikan jatuh saat terbang dari Jakarta menuju Pangkalpinang, pada Senin.


Penerbangan dari Denpasar itu, Edward mengakui pesawat tersebut dilaporkan mengalami kendala teknis. Namun ia mengklaim masalah teknis yang tidak ia rinci itu sudah ditangani oleh teknisi dari pabrik pesawat.

"Ada laporan masalah teknis, tapi sudah dikerjakan sesuai procedure maintenance yang dikeluarkan pabrikan pesawat," kata Edward saat konferensi pers di Bandara Seokarno-Hatta, Cengkareng.


Presenter itu menyatakan penundaan penerbangan selama berjam-jam, bunyi turbin pesawat yang tak terdengar seperti biasanya, pendingin ruangan yang rusak, hingga minimnya informasi mengenai kendala teknis yang disebut-sebut pihak penerbangan dengan kode penerbangan JT 33 tersebut.

"Saya semalam seharusnya pesawat 17.45, habis itu di-delay jadi 18.15. Kemudian di-delay lagi, sehingga kami baru bisa boarding 19.40," ungkap Conchita.

"Pada saat itu AC nyala, ada anginnya tapi enggak dingin sama sekali. Saat itu kondisinya panas banget bahkan sampai mau take off, AC seolah tidak berfungsi. Lantai pesawat itu panas banget, aku enggak tahu ada apa karena aku orang awam, enggak ngerti teknis pesawat," lanjutnya.

Meski ada beberapa kejanggalan, Conchita bercerita bahwa pesawat tetap bergerak menuju arena lepas landas. Namun, pesawat kembali diam selama 10-15 menit dengan kondisi sirkulasi udara yang tak lancar.

"Saya sampai sesak napas. Bukan saya saja, penumpang lain juga," ucapnya.

Setelah itu, pesawat mengumumkan kepada penumpang beberapa kendala teknis yang mengharuskan awak kembali ke lokasi parkir.

Tanpa kejelasan lebih lanjut terkait kendala yang dihadapi, Conchita mengaku seluruh penumpang dibiarkan dalam pesawat lebih dari setengah jam dengan kondisi pintu tertutup rapat dan minim oksigen.

"Mulai ada yang komplain. Ada yang kipas-kipas, ada yang muntah, bahkan ada yang pingsan juga," tuturnya yang mengaku sudah merasa tak nyaman lantaran badan dan kaki pesawat terasa panas, bahkan setelah pintu dibuka.


Lantas, komplain membuat pihak penerbangan membubarkan penumpang sementara dan diminta menunggu di lapangan parkir.

Namun, Conchita merasa semakin kecewa ketika tak satupun kru pesawat yang meminta maaf, atau memberi kejelasan, serta kepastian pukul berapa pesawat akan diterbangkan.

Tak lama, Conchita menjelaskan bahwa seluruh penumpang dianjurkan untuk masuk kembali ke dalam awak pesawat dengan alasan 'engine checking'. Ia yang sudah kesal, mendapat jaminan dari teknisi kabin bahwa penerbangan akan lancar.

Beberapa menit setelahnya, pesawat nampak siap untuk lepas landas, meski diakui Conchita suara mesin pesawat terdengar mati nyala dan lampu kedap-kedip.

"Suara mesin sebelah kanan itu beda, orang yang pernah naik pesawat pasti tahu gimana bunyi normalnya. Tapi itu, bunyinya lebih keras, lebih ngeden. Kaki pesawat pun tetap panas dari kita take off sampai landing," jelasnya.


Meski selamat hingga tujuan, Conchita mengaku tegang sepanjang perjalanan karena dari pihak maskapai tidak memberikan informasi yang setidaknya menenangkan penerbangan.

"Kalau saya ingin bersyukur saja dulu, saya tidak tahu juga ada berita begini [kecelakaan pesawat Lion Air]. Sebagai penumpang pesawat, kita juga harus tahu bagaimana bersikap. Kita harus berani menyuarakan bahwa yang kami alami bukan hoaks," tutur dia.

Lebih lanjut, Conhchita mengatakan tidak akan menuntut Lion Air tentang pengalaman yang ia alami. "Tapi mudah-mudahan maskapai terkait bisa evaluasi penanganan penumpang seperti apa," katanya.

Kini, pesawat yang membawa 189 penumpang itu diprediksi Basarnas tak ada yang selamat. Presiden Joko Widodo telah meminta Basarnas, TNI, Polri, serta pihak swasta yang terlibat mencari korban dan badan pesawat. (tsy/rea)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20181029194359-234-342441/cerita-presenter-tv-soal-kondisi-panas-lion-air-di-bali

No comments:

Post a Comment