TEMPO.CO, Jakarta -Sastrawan senior Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin yang lebih dikenal dengan nama NH Dini dikabarkan meninggal. Kabar duka tersebut menyebar melalui pesan pendek pada Selasa, 4 Desember 2018. Ibunda sutradara film Minions, Pierre Coffin, ini meninggal di Rumah Sakit Elizabeth Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa, 4 Desember 2018 pukul 16.00.
Kabar meninggalnya NH Dini juga disampaikan Goenawan Mohamad melalui akun Twitter. "Wafat, Nh.Dini. Kabar yg saya terima karena kecelakaan mobil. Novelis kelahiran 1936 ini sastrawan terkemuka dari generasi yg muncul pertama kali di majalah Kisah. Karyanya: Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko. Semoga ia beristirahat dalam damai," tulis Goenawan Mohamad.
Lahir di Semarang pada 29 Februari 1936, Dini sudah rajin menulis sejak duduk di kelas 3 Sekolah Dasar. Karirnya dalam dunia penulisan Tanah Air dimulai saat dirinya mengirim sajak untuk program "Prosa Berirama" yang disiarkan Radio Republik Indonesia, sebelum kemudian menjajal peruntungan membuat cerita pendek untuk majalah wanita Femina.
Karena merasa format cerita pendek tidak cocok untuk dirinya, Dini mulai menulis cerita panjang. Ia mulai menulis karya pertamanya berjudul Hati yang Damai, kemudian Pertemuan Dua Hati (1986) yang diterbitkan di halaman tengah Femina.
NH Dini kemudian merambah ke penulisan biografi dan novel. Amir Hamzah Pangeran dari Negeri Seberang (1981) dan Dharma Seorang Bhikku (1997) adalah dua buku biografi yang sempat ditulisnya.
Namun, ia lebih dikenal lewat karya-karya novelnya seperti Pada Sebuah Kapal (1973), La Barka (1975), Keberangkatan (1977), serta Namaku Hiroko (1977).
Sederet penghargaan pernah diterimanya, seperti Hadiah Seni untuk Sastra dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1989), Bhakti Upapradana Bidang sastra dari Pemerintah daerah Jawa Tengah (1991), SEA Write Award dari pemerintah Thailand (2003), Hadiah Francophonie (2008), dan Achmad Bakrie Award bidang Sastra (2011).NH Dini alias Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin. TEMPO/Ijar Karim
Pada 2017, NH Dini menerima penghargaan prestasi seumur hidup (lifetime achivement award) dari penyelenggara Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2017. Dia dianugerahi penghargaan atas kontribusinya sebagai penulis sekaligus aktivis, dalam dunia sastra di Indonesia.
NH Dini dianggap sentral sebagai pelopor suara perempuan pada tahun 1960-1980-an, di mana belum banyak perempuan Indonesia memutuskan menjadi penulis.
"Sastra adalah dunia saya. Saya telah menekuni bidang ini selama 60 tahun, dan berharap bisa terus berkontribusi bagi sastra Indonesia," kata N.H. Dini sesaat sebelum menerima penghargaan.
Sempat terlupakan, nama NH Dini kembali diperbincangkan saat putranya Pierre Louis Padang dibicarakan berkat sosok Minions dalam film Despicable Me 1, Despicable Me 2, dan Minions.
Pierre Louis Padang, yang lebih dikenal dengan nama Pierre Coffin, dan Marie Claire Lintang merupakan anak hasil pernikahan Dini dengan diplomat Prancis Yves Coffin. Pasangan yang menikah pada 1960 ini memutuskan berpisah pada 1984. Padang dan Lintang kemudian memilih hidup bersama sang ayah.
Baca: Sutradara Despicable Me Ternyata Anak N.H. Dini
Rencananya, NH Dini akan disemayamkan di Wisma Lansia Harapan Asri, Semarang. Jenazah NH Dini akan dikremasi di pemakaman Kedungmundu Semarang pada Rabu, 5 Desember 2018 pukul 12.00
ANTARA | TEMPO
https://seleb.tempo.co/read/1152274/nh-dini-meninggal-sastrawan-ibunda-sutradara-film-minions
No comments:
Post a Comment