instagram @rizkyfbian/Tribunjabar/Mega Nugraha
Kesaksian penggali kubur makam Lina Jubaedah
GridPop.ID - Kematian Lina Jubaedah pada 4 Januari 2020 lalu menyisakan beragam cerita.
Setelah 4 hari dimakamkan, pusara almarhumah yang masih basah itu kembali digali untuk penyelidikan dan otopsi.
Peristiwa tersebut ternyata menyimpan cerita-cerita yang tak kalah menegangkan.
Terkait pembongkaran makam almarhum mantan istri Sule tersebut, menjadi cerita tersendiri bagi para penggali kubur yang turut dalam proses tersebut.
Para penggali kubur malam Lina Jubaedah menceritakan pengalaman mereka saat membongkar makam istri Sule tersebut.
Melansir dari Tribun Jabar (9/1/2020), adalah Ade (51), Dudu (58) dan Jaja (60), ketiganya merupakan penggali dan yang mengangkat jenazah dari liang lahat.
Ketiganya merupakan warga Jalan Sekelimus Utara I Kota Bandung dan biasa menggali makam.
"Sekarang makamnya digali lagi, jenazahnya diangkat kembali. Buat saya mah ini tidak akan terlupakan," ujar Ade di sekitar pemakaman.
Dudu bertugas menggali makamnya. Kemudian, Ade bertugas turun ke liang lahat sedalam 1,8 meter dan mengangkat jenazah.
"Saya yang turun mengangkat jenazah sama ada warga lainnya," ujar Ade. Dudu kemudian menimpali.
"Saat pemakaman saya yang menggali makamnya, sekarang pas autopsi, saya lagi yang bongkarnya. Pengalaman tak terlupakan. Setelah diangkat, kami pergi," kata dia.
Ade mengisahkan saat ia mengangkat jenazah dari liang lahat. Saat itu, kata dia, ia bersama rekannya, melihat kondisi jenazah.
"Jenazahnya masih utuh karena kan baru kemarin Sabtu dimakamkan. Saya deg-degan juga takutnya ada yang berubah. Apalagi kan katanya tubuhnya mau diperiksa, itu yang bikin saya deg-degan dan harus hati-hati," katanya.
Ade mengaku ini untuk kali pertama ia kembali menggali jenazah yang baru dimakamkan. Sebelumnya ia mengaku pernah memindahkan jenazah untuk dimakamkan di tempat lain.
"Ini pertama kali saya menggali dan mengangkat jenazah dari liang kuburan yang baru beberapa hari lalu saya makamkan. Sebelumnya memang pernah memindahkan, tapi jenazahnya yang sudah lama, tinggal tulang belulangnya saja. Kalau ini kan, jenazahnya masih utuh," ujar Ade. Hal senada dikatakan Dudu.
Usai menggali dan mengangkat jenazah, tim penggali dan pengangkat jenazah kemudian keluar dari lokasi autopsi.
Autopsi sendiri dilakukan di pinggir makam Lina. Sekelilingnya dipasangi kain merah dan atap terpal supaya tidak terlihat warga.
Bukan hanya itu saja, rupanya para penggali kubur itu juga menyampaikan pesan khusus kepada Teddy.
Atas pesan tersebut, Teddy tak henti-hentinya mengirimkan doa untuk istri tercinta.
Merujuk artikel dari Tribun Style, hal itu diungkapkan Teddy melalui tayangan Youtube Beepdo (28/1/2020).
"Kan kalau orang tua dulu katanya masih ada di sini atau 3 hari katanya di ruangan ini biasanya terus 4 hari di depan pintu, ntar ini mau ke perjalanan mau ke 40 sampai 100 hari," terangnya.
"Kalau saya sih banyak berdoa, kalau nggak di masjid, di rumah gitu, emang tiap salat emang saya doain terus. Apalagi sekarang jam 2 atau 3 pas mendekati sepertiga malam udah pasti saya berdoa buat almarhumah istri," ungkap Teddy.
Diakui Teddy, dirinya mendapatkan pengakuan khusus serta wejangan dari penggali kubur Lina.
"Kemarin itu ada beberapa tukang yang galinya bilang katanya 'Kang Teddy almarhumah kan saya maaf, bukannya ngga izin waktu dulu mau ngegali lagi, saya ngedoa terus beliaunya minta didoain katanya'," jelas Teddy.
"Tapi ada pesan yang disampaikan ngga? Ya pokoknya katanya ini agak berat, mau melangkah beliau itu harusnya udah menuju misalkan ke alamnya, masih lihat dedek bayi katanya, masih nengok lagi gitu," kata Teddy.
"Jadi kata tukang gali itu bilang arwahnya masih belum tenang jadi tolong doain terus sama semuanya gitu," ungkap Teddy.
Ayah dari Delina Bintang itu juga mendapat banyak dukungan dari beberapa pihak yang mendoakan almarhum istrinya.
"Makanya kemarin pas saya dengar dari Batalyon 01 yang di Sumedang 'Kang kita semua satu batalyon di sini ngedoain' ada bentuk ibaratnya support gitu," katanya.
"Alhamdulillah gitu terus ada dari pesantren di Garut nge- sms 'Kang kita ngedoain dari sini semuanya' alhamdulillah," lanjutnya.
Teddy juga menyayangkan pihak-pihak yang masih terus membicarakan keburukan mendiang istrinya.
"Harusnya yang saya minta juga ya bener kata tukang gali itu ini harus dibilangnya didoain almarhumah itu jangan ada yang nyinyir ibaratnya geganjenan lah, bilang ngga baiklah. Udah meninggal itu kan udahlah ibaratnya kita doain buat almarhumah," pungkas Teddy. (*)
No comments:
Post a Comment