Awalnya Cholil menjawab pertanyaan soal pengaduan terhadap Andre. Dia mengatakan tak bisa mencegah orang yang ingin melaporkan Andre, karena itu di ranah hukum. MUI tak bisa terlibat soal ranah hukum.
"Oleh karena itu, kami tidak bisa mencegah, tidak bisa melarang, dan tidak bisa menyuruh karena hak warga negara untuk menyelesaikan masalah dengan secara hukum," kata Cholil kepada wartawan, Minggu (5/5/2019).
Cholil lalu membuka sedikit isi pertemuannya dengan Andre Taulany. Andre mengatakan kepadanya bahwa ucapan candaan itu terlontar pada 2017.
"Kalau saya melihat di uraiannya si Andre, Andre kan benar-benar... karena tidak sengaja dan itu kejadian sudah tahun 2017. Artinya apa? Artinya orang tidak begitu banyak tahu dan orang tidak merasa dilecehkan. Tapi mungkin karena ada orang yang buka-buka sehingga keteledoran itu memicu kemarahan masyarakat dan merasa dilecehkan nabinya," bebernya.
Secara pribadi, Cholil menerima permintaan maaf Andre. Cholil mengingatkan sifat Nabi Muhammad adalah pemaaf.
"Ya kalau orang Islam, sebagaimana sifat Nabi adalah pemaaf. Dan di antara tujuan bulan puasa itu adalah melatih emosi kita. Maka esok kita mulai berpuasa, mari hayati ayat Alquran, orang yang mampu mengendalikan emosi dan memaafkan pada orang lain. Setiap orang pasti punya potensi besar untuk salah, potensi untuk keliru. Orang yang diminta maaf meskipun dengan keteledoran yang dia tidak sengaja, dia minta maaf ya, kalau saya ya memaafkan," ujarnya.
Simak Juga Pesan MUI ke Andre Taulany: Jangan Jadikan Agama Bahan Candaan
(tor/tor) https://news.detik.com/berita/d-4536724/ketua-mui-ucapan-andre-taulany-di-2017-dibuka-sehingga-memicu-umat-marah
No comments:
Post a Comment